Kuota SNMPTN 2017 Bisa Dikurangi
Wednesday, 16 March 2016, 14:00 WIB
YOGYAKARTA — Kuota mahasiswa jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) bisa berkurang pada 2017. Namun, itu bergantung pada hasil indeks integritas ujian nasional (IIUN). “Kalau hasil indeks integritas ujian nasional (IIUN) turun, kuota SNMPTN akan semakin dikurangi. Begitu juga sebaliknya,” ujar Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir kepada wartawan di Yogyakarta, Selasa (15/3).
Nasir mengungkapkan, alasan pengurangan ini dilakukan karena Indonesia ingin menelurkan bibit-bibit bangsa yang bermoral. Jika IIUN tidak dijadikan salah satu landasan penerimaan SNMPTN, kata Nasir, ini akan berbahaya bagi masa depan bangsa. Untuk itu, negara mencoba menjaga betul integritas bangsa ini melalui hasil IIUN yang dijadikan salah satu landasan kuota penerimaan mahasiswa melalui jalur SNMPTN. Seperti diketahui, kuota SNMPTN tahun ini sebanyak 40 persen. Sementara, tahun lalu kuotanya sekitar 50 persen.
Nasir juga mengakui, terdapat beberapa rektor yang menilai jalur Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) lebih baik diperbanyak kuotanya ketimbang SNMPTN. Menurut Nasir, seleksi melalui SBMPTN memang nilai kejujurannya lebih tinggi. “Kalau nilai IIUN semakin rendah, kuota di SBMPTN bisa kita perbanyak,” jelas mantan rektor terpilih Universitas Diponegoro (Undip) ini.
Sebagai informasi, kuota seleksi penerimaan mahasiswa baru sebanyak 4:3:3. Dengan kata lain, SNMPTN sebanyak 40 persen, SBMPTN 30 persen, dan ujian mandiri sebesar 30 persen. Nasir juga menambahkan, nilai rapor merupakan salah satu persyaratan pendaftaran SNMPTN. Namun, dia tidak memungkiri terkadang terdapat beberapa sekolah yang melakukan permainan nilai rapor. Untuk itu, hasil IIUN menjadi hal penting untuk menjadi dasar penetapan kuota SNMPTN.
Koordinator Kelompok Kerja Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Bambang Hermanto mengungkapkan, pendaftar yang sudah melakukan finalisasi hingga Senin (14/3) pukul 22.20 WIB mencapai 645.208 siswa. Jumlah tersebut setengah dari angka 1.363.051 siswa yang boleh mendaftar SNMPTN berdasarkan data Pangkalan Data Sekolah Siswa (PDSS).
Menurut Bambang, 645 ribuan peserta SNMPTN ini hanya tinggal menunggu pencetakan kartu peserta pada 22 Maret. Sementara, pengumuman daftar peserta akan diinformasikan pada 10 Mei 2016. Bambang menjelaskan, pada dasarnya terdapat 2.069.709 siswa akan lulus SMA/sederajat pada tahun ini. “Sementara, yang boleh mendaftar SNMPTN sebanyak 1,3 jutaan siswa dengan jumlah pendaftar yang sudah melakukan finalisasi sebesar 645 ribuan itu,” ujar Bambang kepada Republika, Selasa (15/3).
Total pendaftar SNMPTN 2016 sebelumnya tercatat sebanyak 653.811 siswa. Namun, 8.603 siswa ternyata belum melakukan finalisasi hingga tenggat Senin (14/3). “Jadinya yang sudah finalisasi 645 ribuan itu,” kata Bambang. Dari angka tersebut, hanya 40 persen (kuota SNMPTN) yang bakal diterima. “Daya tampung totalnya sebanyak 123 ribu,” ujar Bambang.
Menurut Bambang, dari angka tersebut, sekitar 117.686 bangku disediakan di perguruan tinggi (PT) di bawah Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Sementara, PT di bawah Kementerian Agama (Kemenag) sekitar 5.314. Untuk jumlah PTN pengikut SNMPTN, Bambang menerangkan, totalnya ada 76 kampus. Dari Kemenristekdikti sebanyak 67 PT dan Kemenag terdapat sembilan kampus.
Bambang juga mengungkapkan ihwal daya tampung di SBMPTN 2016. Menurut dia, daya tampung secara keseluruhan sebesar 96.772. Angka tersebut terdiri dari 91.220 di Kemenristekdikti dan 5.552 Kemenag. Untuk jumlah PTN pengikut SBMPTN, kata Bambang, terdapat 78 kampus. Angka ini dibagi dua, yakni 67 di Kemenristek dan 11 di Kemenag. rep: Wilda Fizriyani, ed: Andri Saubani
http://www.republika.co.id/berita/koran/didaktika/16/03/16/o44e4622-kuota-snmptn-2017-bisa-dikurangi