Terkadang banyak orang yang ragu-ragu dalam bercita-cita. Takut kalau cita-cita tidak tercapai nantinya sakit hati. Malah jadi frustasi. Wooow, sungguh mengerikan, padahal jika kita tidak punya cita-cita maka kita kurang bergairah dalam bekerja atau belajar. Bahkan walaupun memiliki cita-cita terkadang seseorang masih malas, hal ini disebabkan cita-citanya yang kurang tinggi. Bahasa kasarnya dia memiliki goal yang important, sehingga kurang merangsang dia untuk bekerja atupun belajar.
Misalkan, si X punya cita-cita, tahun 2012 mau mendirikan sebuah mushola, sedangkan si Y merencanakan tahun 2012 mendirikan Islamic Center. Siapa yang cita-citanya lebih tinggi? Sudah jelas si Y cita-citanya lebih tinggi. Mushola mungkin hanya perlu lahan 7m x 7m sedangkan Islamic center bisa jadi 1 atau 2 hektar. Siapa yang akan lebih sungguh-sungguh dalam bekerja? Sudah tentu si Y. Siapa yang berusaha memanfaatkan waktu luangnya untuk mewujudkan cita-citanya? Sudah tentu si Y. Jika kedua orang tadi sama-sama tidak tercapai cita-citanya, siapa yang mencapai hasil yang lebih baik? Sudah tentu si Y juga. Nah, dari sini kita bisa menyimpulkan bahwa cita-cita semakin tinggi membuat kita semakin berhasil, entah cita-cita tercapai atau tidak.
Terus pertanyaannya apakah kita boleh memiliki cita-cita yang tidak masuk akal? Tentu saja boleh, yang terpenting cara mencapainya harus masuk akal. Anda bisa memecah cita-cita anda menjadi cita-cita yang kecil-kecil, sehingga anda bisa lebih mudah mencapainya. Mungkin anda harus memiliki 100 daftar cita-cita anda. Dengan cara seperti itu anda bisa mencapai cita-cita yang menurut kebanyakan orang tidak masuk akal.
Bagi anda yang ingin bergabung dengan grup motivasi di facebook, silakan masuk di SSC Bosster