Berita

Tepukan Yang Memberi Semangat

Ketika membuka pintu, mendadak Pavlov terkejut, karena dijumpainya seekor anjing mengeluarkan air liur. Ia memikirkan apa hubungannya pintu dibuka dengan air liur? Akhirnya Pavlov mengadakan percobaan sendiri. Seekor anjing diberi makan, kemudian lonceng dipukul. Pada saat jam makan berikutnya anjing tersebut diberi makan dan lonceng dipukul. Berikutnya diberi makan lagi dan lonceng dipukul. Begitu seterusnya, anjing diberi makan dan lonceng dipukul. Setelah dilakukan percobaan berpuluh-puluh kali, lonceng dipukul di dekat anjing tersebut, tanpa diberi makan. Anehnya anjing mengeluarkan air liur. Dari sini bisa diambil kesimpulan bahwa seekor anjing bisa diprogram. Karena seringkali lonceng dibunyikan bersamaan dengan datangnya makanan maka bagi anjing ini lonceng terkait dengan makanan.

Singkat cerita, Pavlov bisa menyimpulkan bahwa manusia juga bisa diprogram seperti itu. Bahkan banyak sekali program yang tidak disengaja yang mengenai manusia, sehingga manusia bisa memiliki sifat yang berbeda-beda terhadap suatu kejadian. Dari penemuan ini, akhirnya Pavlov mendapatkan hadiah nobel.

Program yang tidak disengaja ini bisa menimpa manusia karena kejadian tersebut terjadi berulang-ulang. Misalnya, ada seseorang yang lagi gembira. Orang yang gembira ini mendadak sedih ketika bahunya ditepuk oleh temannya. Mungkin bagi anda ini terasa aneh, hanya ditepuk bahunya saja langsung sedih, bahkan menitikkan air mata. Akan tetapi jika kita mengetahui latar belakangnya, maka kita akana mengetahui bahwa hal ini wajar. Latar belakangnya adalah, dulu ketika orang tuanya meninggal, banyak sekali orang yang melayat. Orang pertama yang mengucapkan turut berduka cita, ternyata menjabat tangannya sambil menepuk bahunya. Ternyata gara-gara orang pertama ini, orang-orang berikutnya melakukan hal yang sama. Akibat dari ini jika ada orang menepuk bahunya, maka dia langsung teringat orang tuanya yang meninggal, sehingga ia menjadi sedih.

Program yang tidak disengaja ini juga bisa terjadi sekali saja, tetapi kejadiannya sangat kuat. Misalnya, ada orang yang sedang menunggu ibunya yang sedang sakit keras. Pada saat itu sedang ramai-ramainya acara piala dunia, sehingga banyak orang menontonnya. Suatu saat ketika banyak orang yang menonton piala dunia ini melihat team favoritnya berhasil memasukkan bola ke gawang lawan, maka mereka berteriak dengan begitu kerasnya, “goooolll”. Pada saat itu sang ibu yang sakit keras, menghembuskan nafas terakhir. Aneh sekali, sejaka peristiwa ini, setiap ada orang nonton bola sambil berteriak-teriak, si anak yang sudah kehilangan ibu ya ini langsung marah.

Pertanyaan berikutnya, bisakah program ini dibuat secara sengaja? Ternyata jawabannya adalah bisa. Tapi saya sarankan jangan dilakukan untuk kegiatan yang negatif, lakukanlah untuk kegiatan yang positif. Misalnya ada seorang anak bernama Budi. Ketika itu Budi sedang dimotivasi oleh seorang motivator, Budi menjadi semangat. Pada saat semangat begini Budi ditepuk punggungnya. Setelah sekian lama Budi menjadi loyo kembali, akhirnya ia dimotivasi lagi. Ketika sedang dalam kondisi semangat lagi, Budi ditepuk punggungnya lagi. Kejadian ini dilakukan secara berulang-ulang. Setelah sekian kali berulang-ulang kejadian tersebut, pikiran bawah sadar Budi langsing mengaitkan antara semangat dengan punggung disentuh. Suatu hari, ketika Budi sedang loyo, dia langsung disentuh pundaknya, anehnya Budi menjadi semangat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *